ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Dari Polisi Jadi Guru: Perjuangan Aiptu Suryanto Mendirikan Sekolah di Ujung Timur Sumba

Avatar photo
Editor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

WAINGAPU,fokusnusatenggara.com —  Di balik seragam cokelat dan tugas menjaga keamanan, Aiptu Suryanto Seorang Bhabinkamtibmas Polsek Rindi, Polres Sumba Timur, menyimpan semangat lain: membangun masa depan anak-anak di pelosok Desa Hanggaroru, Kecamatan Rindi.

Di mata warga, ia bukan sekadar bhabinkamtibmas yang ditugaskan di Desa, jauh dari kebisingan kota. Ia adalah “Bapak Pembangunan”, sosok yang hadir saat harapan nyaris tak ada.

Berawal pada tahun 2015, saat bertugas di wilayah itu, Suryanto melihat kenyataan pahit: banyak anak harus berhenti sekolah setelah lulus SD. Alasannya sederhana, tapi menyakitkan, sekolah lanjutan terlalu jauh, lebih dari 20 kilometer jauhnya. Tak ada kendaraan, tak ada akses mudah.

Baca Juga :  Wagub NTT Beri Motivasi Kepada Mahasiswa UPG 1945 Untuk Berkontribusi Bagi Masyarakat

“Awalnya kami prihatin, anak-anak harus putus sekolah hanya karena jarak,” kenang Aipda Suryanto.

Melihat itu, Suryanto tak tinggal diam. Bersama Kepala Desa Hina Tunggu Mara dan para tokoh masyarakat, ia menggagas pendirian SMP Theologi Kristen (SMPTK) Hanggaroru. Dengan tekad dan semangat gotong royong, mereka mengubah bangunan bekas rumah transmigrasi menjadi ruang kelas sederhana. Sebelas murid pertama mendaftar. Aiptu Suryanto pun ikut mengajar,  bukan karena gelar, tapi karena kepedulian.

Baca Juga :  Bupati Kupang Ajak Lembaga Keagamaan Kolaborasi Membangun Daerah

Namun kenyataan di lapangan tak mudah. Gedung tersebut rusak berat. Saat hujan turun, bocor di mana-mana, dan proses belajar mengajar pun terpaksa dihentikan.

  • Bagikan