KUPANG,fokusnusatenggara.com- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menargetkan pada tahun 2019 harus ada 100 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) unggulan dan berdaya saing di NTT. Kehadirannya diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi BUMDes lainnya di NTT. Ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam mendorong pembangunan perekonomian desa di NTT.
“Saya punya harapkan agar tahun 2019 ini ada 100 BUMDes yang hebat dimana masing-masing punya produk unggulan, tentu, untuk menndongkrak pembangunan perekonomian Desa. Orang-orang yang pimpin BUMDes haruslah mereka yang punya jiwa bisnis,” jelas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam arahannya saat Rapat Koordinasi Program Inovasi Desa Tingkat Provinsi NTT Tahun 2019 di Hotel Sasando Kupang, Jumat (5/4).
Menurut Viktor Bungtilu Laiskodat, untuk mencapai target tersebut dibutuhkan kesatuan gerak dalam berpikir dan bekerja dari Gubernur, Bupati, Camat, Kepala Desa dan para pendamping. Karena dengan Dana Desa yang mencapai Rp. 3 triliun lebih dari Pemerintah Pusat, akan menjadi modal besar untuk mendorong NTT keluar dari urutan ketiga terbelakang dan termisikin. Karena itu program dan kegiatan harus mampu dikerjakan dengan penuh tanggung jawab dengan karakter kepemimpinan yang berintegritas.
“Jangan banyak-banyak. Cukup dengan 100 BUMDes yang dipimpin oleh mereka yang punya karakter yang luar biasa dan terbiasa berpikir bisnis. Punya jiwa birokrat entrepreneur. Jangan buat BUMDes dengan struktur hebat, adakan rapat luar biasa lalu tempatkan orang seadanya. Kita ingin 100 ini tumbuh menjadi gerakan hebat dan yang lain pasti akan mengikuti. Jangan kita ingin punya 1000 BUMDes, tapi mati suri dan tidak aktif semua ,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat.
Lebih lanjut mantan Ketua Fraksi Nasdem tersebut mengingatkan agar BUMDes tersebut mengembangkan satu produk unggulan lokal. Pemerintah daerah punya peran untuk melakukan proteksi terhadap potensi-potensi tersebut. Juga membuka akses pasar terhadap hasil olahan BUMDes tersebut.
Umpamanya kata Gubernur Viktor, untuk tiga Kabupaten di Manggarai Raya dan Ngada ada produk unggulan Kopi. BUMDes bikin kopi bubuk karena kopi dari dua daerah ini terkenal dengan aromanya yang sudah mendunia. Jangan pikir pasar, karena Pemprov punya Perusahaan Daerah Flobamor untuk menampung produk-produk tersebut.
“ Kita punya kewajiban untuk mendorong inovasi masuk ke desa sesuai dengan fungsi pemerintah sebagai fasilitator. Makan dan minum pada acara kantor dan hotel hendaknya dari hasil BUMDes. Kalau kita kerjakan semuanya ini dengan tanggung jawab moril yang sama, maka pada tahun 2020 kita akan lahirkan 100 BUMDes baru dengan produk-produk luar biasa yang menggetarkan pentas nasional dan dorong petumbuhan BUMDes lainnya,” jelas Viktor Bungtilu Laiskodat.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.