JAKARTA, fokusnusatenggara.Com – Pidato seorang wisudawati Politeknik Ben Mboi Universitas Pertahanan (UNHAN) Atambua bikin hati Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto terharu. Ia mengucapkan selamat kepada Martina dan rasa bangganya kepada ayah dan ibu Martina.
Hal itu terjadi saat Menhan Prabowo menghadiri acara wisuda UNHAN yang digelar di UNHAN RI Sentul, Kota Bogor pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
“Saya ucapkan selamat kalian tidak mengecewakan bangsa dan negara dan terutama tidak mengecewakan orang tuamu. Orang tuamu hari ini yang paling bangga melihat putra dan putrinya lulus dengan baik,” ujar Prabowo seperti dilansir Korantimor.
Prabowo berpesan kepada Martina dan para wisudawan dan wisudawati lainnya, agar menjadi lulusan yang cerdas dan pintar serta berani dan siap berbakti untuk bangsa dan negara.
“Perjalananmu masih panjang, perjalananmu masih jauh, perjalananmu harus menjadi perjalanan pengabdian, perjalananan berbakti kepada tanah airmu, kepada orang tuamu. Kalian dipilih dan kalian dilatih, dididik, dan digembleng sekarang, negara bangsa, rakyat, dan orang tuamu menunggu menanti baktimu,” nasehatnya.
Martina Mendoza Lopez dalam pidatonya pada kesempatan itu mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya kepada Prabowo. Ia menceritakan bagaimana ia bertahan hidup sebagai anak pertama dari enam bersaudara. Martina memiliki ayah bernama Bento Mendoza Lopez yang merupakan seorang petani jagung dan ibu bernama Filomena Rekortesa Lopez yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. “Ayah saya adalah salah satu dari ratusan ribu warga Timor-Timur yang eksodus ke Indonesia saat referendum Timor-Timur pada 1999, di mana mereka adalah warga Timur-Timur yang memilih Indonesia menjadi Tanah Air,” cerita Martina.
Ia mengungkapkan, dirinya dan keluarganya sekian lama menjadi bagian Indonesia dan nasib sebagian besar warga negara Indonesia eks-Timor-Timur di NTT masih jauh dari kata layak dan sejahtera.
Martina mengaku, mereka tidak hanya terbatas dari faktor ekonomi, tetapi juga mengalami keterbatasan dalam pendidikan dan kesehatan.
“Sebagai anak pertama, saya berusaha membantu ekonomi dalam keluarga. Saya bekerja sebagai seorang penjual gorengan. Kemudian, 5 bulan berikutnya, saya bekerja sebagai pelayan toko grosir untuk membantu orang tua dan membiayai sekolah adik-adik,” ungkapnya.
Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu membuat Martina kehilangan pekerjaan. Namun ia tidak putus asa. Ia melihat peluang untuk menempuh pendidikan dari sebuah informasi mengenai program baesiswa D3 Unhan di Belu. Ia lalu mendaftarkan diri dan mengikuti berbagai tahap seleksi.
Pada 2021 ia diterima menjadi Kadet mahasiswa Unhan Belu. Ia mengaku ternyata banyak dari mereka warga eks Timor-Timur yang tinggal di NTT yang diterima kuliah di UNHAN. Jumlah mereka sekitar 70 persen sekolah di Unhan Belu.
“Bapak Menhan, kami bangga sebagai kadet Unhan Belu di mana dalam masa pendidikan kami, Bapak sudah beberapa kali ke Belu. Terima kasih juga telah memberikan kesempatan kepada kedua orang tua saya, terutama semua orang tua dari NTT, bisa mengikuti wisuda di Sentul. Ini merupakan pengalaman pertama bagi kedua orang tua saya naik pesawat terbang,” lanjutnya.
Mendengarkan pidato Martina, Prabowo dengan seksama dan penuh haru serta bangga. Prabowo langsung maju kedepan menyalami dan memberi selamat kepada Martina.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.