KUPANG, fokusnusatenggara.com / 22 Juni 2019
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di NTT sampai sekarang masih terbilang tinggi. Karena itu angota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) NTT mesti menunjukkan perannya menekan AKI dan AKB.
“ Fakta dan data yang menunjukan demikian. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di NTT sampai sekarang masih terbilang tinggi. Karena itu anggota IBI tidak berdiam diri tetapi harus berperan aktif untuk meminimalisir, menurunkan angka ini ,’ kata Kepala Dinas Kesehatan NTT drg. Dominikus Minggu, M.Kes, dalam sambutannya ketika membuka Musda IBI NTT di Milenium Ballroom Kupang, Jumat (21/6/2019).
Dia menyebutkan tahun 2008, ada 30 kasus kematian ibu (AKI), dan pada tahun 2018 naik menjadi 150 kasus. Sedangkan angka kematian bayi (AKB) tahun 2008 sebanyak 1.278 bayi, dan tahun 2018 angkanya 1.265.
‘ Ini sangat tinggi dan saya harapkan agar IBI yang anggotanya menjadi garis terdepan didesa yakni di Pustu dan Pukesmas, Klinik Besalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak ( BKIA) jangan berpangku tangan. Jangan menunggu tetapi bila perlu turun jemput bola ,” ujar drg. Dominikus Minggu, M.Kes
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.