ATAMBUA,fokusnusatenggara.com – Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk Pemerintah Republik Indonesia, yang dipimpin Jend (Purn), Agum Gumelar, untuk menemukan jasad Presiden Fretilin-Timor Leste, Nicolau Dos Reis Lobato yang tewas dalam kontak senjata dengan TNI pada 31 Desember 1978 silam, menuai protes keras dan bahkan dinilai telah melukai hati rakyat Timor-Timur khususnya rakyat pejuang integrasi Timor-Timur yang saat ini memilih menetap sebagai WNI di wilayah NKRI.
Pernyataan ini disampaikan Mantan Wakil Panglima Perang Pro Integrasi (PPI), yang juga Ketua Umum DPD Uni Timor Asuain (Untas), organisasi masyarakat eks Timor-Timor, Eurico Guterres, kepada fokusnusatenggara.com siang tadi. Menurutnya, pembentukan TPF yang dimpimpin oleh Agum Gumelar tersebut, akan menimbulkan konflik baru karena dinilai melukai perasaan kedua warga negara tersebut.
“Kalau dengan menemukan dan mengembalikan jasad Nicolau Lobato untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Metinaro, Dili-Timor Leste untuk tujuan yang baik dalam hal hubungan bilateral kedua negara (RI-RDTL) tentu kita sangat mendukung, tapi pertanyaannya bagaimana dengan masyarakat Timor-Timur yang saat ini berpisah akibat konflik masa lalu? Itu yang harus menjadi pertimbangan tim,” pintanya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.