KUPANG, fokusnusatenggara.com — Di tengah tantangan pangan dan keterbatasan air yang masih menjadi persoalan di Nusa Tenggara Timur (NTT), Korem 161/Wirasakti Kupang hadir dengan cara berbeda.
Tidak hanya menjalankan tugas pertahanan, jajaran TNI Angkatan Darat (AD) di wilayah ini ikut turun tangan mengawal program ketahanan pangan pemerintah.
Danrem 161/Wirasakti, Brigjen TNI Hendro Cahyono menegaskan bahwa seluruh jajaran, mulai dari Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa, memiliki peran nyata dalam mendampingi para petani. Pendampingan itu dilakukan di lahan sawah, ladang jagung, hingga hortikultura.
“Kami siap bahkan telah membantu program pemerintah, baik melalui operasi militer perang maupun operasi militer selain perang. Ketahanan pangan adalah bagian dari itu. Karena itu saya tegaskanangota TNI jadi Garda terdepan sukseskan program Asta Cita ini ,” kata Brigjen Hendro Cahyono ( 25/9).
Brigjen Hendro menyebutkan salah satu program unggulan TNI AD yang dilaksanakan yaitu Manunggal Air. Setidaknya hingga kini, tercatat sudah ada 119 titik sumur bor yang dibangun dan dimanfaatkan masyarakat di berbagai wilayah NTT.
Menurutnya, sumur-sumur tersebut tidak hanya menyediakan air bersih untuk rumah tangga, tetapi juga menopang pertanian.
“Ada desa yang menerima manfaat hingga 500 kepala keluarga. Masyarakat merasa senang karena kebutuhan air bersih bisa terpenuhi. Dengan kehadiran sumur bor ini mereka telah memanfaatkan untuk siram tanaman antaranya jagung, hortikultura, sayur mayur. Selain untuk konsumsi sendiri mereka juga menjual hasilnya dipasaran ,” jelasnya.
Selain sumur bor, jelas Brigjen Hendro program pipanisasi juga digerakkan. Air dari sumber mata air ditarik bukan hanya untuk kebutuhan markas militer, tetapi juga dialirkan ke rumah-rumah warga.
Langkah sederhana, lanjutnya ini memberi napas baru bagi banyak keluarga yang sebelumnya kesulitan mendapatkan air bersih.
Brigjen Hendro menegaskan dukungan Korem 161/Wirasakti tidak berhenti di situ. Jajaran Babinsa secara konsisten mendampingi petani dalam mengelola lahan. Bahkan Yonif Teritorial Pembanggunan (YON TP) 834/Wakanga Mere (WM) yang terletak di Kabupaten Nagekeo terdiri dari Kompi Pertania, Peternakan. Dari sana, para prajurit menjadi contoh nyata bagi masyarakat mulai dari bercocok tanam di lahan kosong hingga beternak sapi dengan sistem kandang modern.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.











