KUPANG,fokusnusatenggara.com — Menghadapi potensi bencana banjir dan tanah longsor di musim hujan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkatkan kesiapsiagaan di seluruh wilayah provinsi.
Kepala BWS Nusa Tenggara II, Binsar Simanukalit, mengatakan pihaknya menindaklanjuti instruksi Menteri Pekerjaan Umum agar seluruh balai di Indonesia, termasuk di NTT, aktif menyediakan peralatan dan personel untuk menghadapi potensi bencana.
“Kami berkoordinasi dengan semua stakeholder, termasuk BMKG yang memberikan data cuaca, serta BPBD NTT, pemerintah daerah, TNI, dan Polri,” ujar Binsar kepada wartawan usai Apel Siaga Bencana Satuan Tugas Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang digelar di halaman Kantor BWS Nusa Tenggara II pada Selasa (4/11/25).
Menurut Binsar, kegiatan apel siaga ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa NTT merupakan wilayah dengan potensi tinggi terjadinya banjir dan tanah longsor, terutama pada periode November 2025 hingga Februari 2026 yang diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
Selain ancaman banjir, Binsar juga menyoroti risiko tanah longsor akibat kondisi tanah yang jenuh air. Bidang Bina Marga, kata dia, telah menyiapkan berbagai peralatan untuk penanganan darurat, seperti alat berat guna membersihkan jalan yang tertimbun longsoran agar akses transportasi tetap terjaga.
Sementara itu, Kepala BPJN NTT, Janto, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap seluruh peralatan dan posko yang tersebar di berbagai pulau di NTT.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.











