ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : ,

“Berdansa” Di Puncak Gelombang Ala SNKT

  • Bagikan
ILUSTRASI [sumber :goggle.com]

KUPANG,fokusnusatenggara.com- Lima hari belakangan ini, publik dan masyarakat Kabupaten Malaka, Provinsi NTT dibuat bingung soal dinamika perdebatan di dunia jagat maya. Bagi masyarakat awam yang kurang cakap dan fasih dengan dunia komunikasi digital, tentu akan biasa-biasa saja. Namun demikian, tidak berlaku bagi mereka para pegiat komunikasi di dunia media sosial.

Tepat lima hari yang lalu, yakni 29 Juni 2022, group diskusi dunia maya komunitas rakyat Malaka dibuat ramai dengan isu pecah kongsi, miskomunikasi, bahkan ada keretakan hubungan antara Bupati Malaka, Simon Nahak dan Lucky Loise Taolin atau Kim Taolin, selaku Wakil Bupati, pasangan yang dikenal lewat tagline SNKT ini.

Tidak ada yang mengetahui latar belakang kebenaran dari informasi ini. Bahkan siapa yang memulai mengusik “kemesraan” hubungan mereka juga menjadi tanda tanya serius. Tetapi, ada hal yang mendekati kebenara yakni, beberapa postingan di beranda group facebook, hingga group WhatsApp, bahkan tangkapan layer status WhatsApp, ramai dengan ulasan isu pecah kongsi ini.

Baca Juga :  Pemkab Sumba Barat Daya Siapkan Rp 50 Miliar Tangkal Virus Corona

Sebagai contoh, dalam beberapa postingan di status Facebook, maupun story WhatsApp, Farnsiskus X Taolin atau Ans Taolin, Adik Wakil Bupati Malaka, Kim Taolin, tersirat makna dalam tulisan itu, ada semacam rasa tidak  puas dan kecewa terhadap sikap Bupati Malaka, Simon Nahak.

Tentu bagi masyarakat awam hal ini biasa. Tetapi bagi pegiat dan aktivitas politik di Malaka, tulisan yang ditampilkan Ans Taolin, dapat menggambarkan lukisan akan wajah “Kemesraan” SNKT. Ibarat kata, hubungan mereka berada di senjakala menuju perpisahan. Mungkin begitulah kesimpulan sementara yang bisa saya dan kita ambil.

Reaksi dari kubu Kim Taolin, selaku Wakil Bupati Malaka lewat beberapa postingan, dinilai sangat masif, bahkan sampai pada tingkatan yang sangat serius. Masifnya postingan tersebut, langsung diikuti dengan beberapa tulisan analisis yang menggambanrkan kondisi komunikasi politik, antara Simon Nahak dan Kim Taolin, yang sempat pula dipublish lewat media online.

Baca Juga :  Polres Malaka Siap Beroperasi Pemkab Siapkan Tempat Untuk Kantor

Kondisi ini, diperparah lagi dengan munculnya group WhatsApps “KT Siap Lawan Simon”, yang sempat dimuat dalam berita media online vox timor, yang linknya saya sertakan disini. [ https://voxtimor.pikiran-rakyat.com/politik/pr-2274878847/menguak-tabirpecah-kongsi-pasangan-sn-kt-di-rai-malaka-simon-nahak-fokus-bekerja ]. Dimana, maksud dan tujuan yang mungkin tergambar jelas dalam deskripsi dan nama group tersebut. Apakah perlawanan itu akan dimanifestasikan dalam kerja politik atau semacam group “putus asa” atas peluang untuk membuka kran komunikasi yang sudah tersumbat? Semua belum bisa dipastikan. Namun kondisi saat ini menunjukan bahwa perlawanan itu semakin jelas dibangun. Dan hal ini seingat saya,  belum pernah diklarifikasi oleh Kim Taolin.

Soal bagaimana proses komunikasi politik, komitmen dan ikrar yang dibangun antara Simon Nahak dan Kim Taolin, sejauh ini hanya mereka yang tahu secara persis akan hal itu. Saya, anda dan kalian hanya berusaha menebak, menduga dengan kondisi yang ada, tanpa harus membuat kesimpulan liar. Tetapi, nasi sudah terlanjur menjadi bubur. Keretakan sudah sangat terbuka, bahkan sudah sangat jelas dengan kondisi politik saat ini. Wajar kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa kemesraan ini menuju senjakala.

Baca Juga :  Nasib Terkatung, Puluhan Bidan PTT Datangi Dewan

Lalu bagaimana dengan sikap Simon Nahak? Sejauh ini menurut pengamatan saya, semoga tidak salah,  pasca lima hari isu ini mencuat, dirinya tetap diam. Bahkan dirinya fokus jalankan urusan pemerintahan dan sibuk dengan pelayanan kepada masyarakat. Bagi Simon Nahak, kepentingan rakyat Malaka adalah hal prioritas, tanpa peduli soal isu dan wacana serta sikap perlawanan yang ada.

Diamnya Simon Nahak, jangan diterjemahkan secara lurus. Sebagai bupati yang merupakan orang bertanggung jawab atas pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Malaka, diamnya Simon Nahak secara politik harus diantisipasi oleh kubu Kim Taolin dengan serius.

  • Bagikan