ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Herry Kadja Minta Anita Ga Bercermin Diri

  • Bagikan

KUPANG,fokusnusatenggara.com- Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kupang,  Provinsi NTT, Herry Kadja Dahi menanggapi secara serius pernyataan anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Anita Jacoba Ga yang menyoroti perolehan suara Partai Demokrat di NTT.

Herry meminta Anita untuk bercermin diri terkait pernyataannya ini, sebab perolehan suara pribadinya saja tidak mencukupi perolehan satu kursi di DPR RI, menurut Herry, Anita duduk di Senayan karena adanya topangan suara dari partai dan kader di daerah.

Dirinya juga sangat menyayangkan pernyataan ini, karena apa yang disampaikan Anita tidak mencerminkan diri sebagai senior partai yang sering ia gaungkan dimana-mana.

“Pernyataan ibu Anita tidak persis sama dengan apa yang dia kerjakan untuk membangun partai, statemennya tidak cukup matang, tidak bijaksana, layaknya para senior yang mau mengabdikan diri memperkuat partai, karena apa yang dia sampaikan tidak persis sama dengan apa yang dia kerjakan,” ungkap Hector sapaan akrab Herry, kepada wartawan melalui rilis yanh diterima Jumat, 10 Oktober 2021 malam.

Sebagai Ketua DPC yang membawahi PAC hingga ranting, Herry mengaku jika selama ini, dirinya tidak melihat peran dan kontribusi ibu Anita dalam memperkuat struktural partai dan memperdayakan kader di NTT.

Baca Juga :  SMRC Bantah Lakukan Survey Di NTT

“Jika ibu Anita Ga ingin membuat perubahan seharusnya ibu Anita harus mengambil bagian dalam semangat perubahan itu, aneh sekali, tidak pernah terlibat kok, tetapi klaim ingin membuat perubahan, kan aneh,” imbuhnya.

Menurutnya, terlalu berlebihan jika menimpakan kegagalan pileg pada pimpinan partai saja, sementara Ibu Anita sebagai bagian dari partai hanya nampak mengurus diri sendiri saja, itu pun hadir di saat Pileg.

“Saya pikir linear dengan perolehan suara Partai Demokrat secara nasional yang pada pileg 2014 mendapat 10,9% turun menjadi 7%, evaluasi pileg nasional, faktor penyebab anjloknya suara partai karena ketiadaan figur capres atau cawapres, dan juga ada isu-isu nasional yang kontra produktif dengan kondisi di NTT, karena tingkat nasional adanya pertarungan Nasionalis versus Religius,” kata Herry.

Apa yang dialami Partai Demokrat di NTT, dan juga yang dialami ibu Anita sendiri, ia meminta jangan ditarik sebagai kesimpulan semata-mata karena kesalahan Ketua DPD.

Baca Juga :  Yakub F. Ismail: Bung Simon Petrus Kamlasi Orangnya Sangat Gigih dan Bersungguh-sungguh Dalam Berkerja Penuh Kebapaan

Jika flash back, tentang sosok Ibu Anita yang mengaku sebagai kader senior, dirinya mengaku sama sekali tidak pernah melihat keterlibatan Ibu Anita membangun kader dan Partai Demokrat.

Hingga Pileg 2014 bahkan pemilu 2019, sama sekali tidak ada sosok ibu Anita terlibat memperhatikan kader dan membangun Partai ini, tidak ada dalam membangun struktur partai, membantu caleg di daerah sama sekali tidak, namun kalau history keluarga mungkin bisa dibenarkan bahwa hal itu ada, tapi secara pribadi sama sekali tidak.

“coba tanyakan kepada ketua-ketua DPC, minimal yang berada di dapilnya ibu Anita ini, berapa kali ada pertemuan dengan ibu Anita Ga, apakah ada kontribusi, apakah ada komunikasi yang baik untuk memperkuat partai, sangat jarang, sangat tidak nyata kontribusi ibu Anita ini, menurut saya ini hal yang perlu dikoreksi dari pernyataan ibu Anita ini,” kata Herry lagi.

Hal ini terkesan bahwa kader senior kami ini berada di tempat lain atau di ruang kosong dan mengajukan kritik seakan-akan dia bukan dari pada kepentingan Demokrat di NTT.

Baca Juga :  “Nekaf Mese, Amsaof Mese Na Harmoni” Saatnya Timor Memilih Gubernur

Terkait pernyataan lain yang ibu Anita katakan bahwa adanya kader dengan kader dibenturkan, menurut Herry pernyataan kader senior seperti ini justru membuka peluang besar untuk mengadu domba dan terjadinya pembenturan antar kader, oleh sebab itu, jelang Musda ini, agar kader lebih tenang dan tidak perlu membuat statement yang justru meruncingkan keadaan.

“Jika ibu Anita bilang Demokrat harus alami perubahan, bagi kami Demokrat dibawah kepemimpinan Jeriko itu mengalami perubahan yang nyata dan bersama Pak Ketum AHY kita akan menjemput kemenangan besar di 2024, kita sungguh-sungguh membangun partai sesuai dengan 10 program partai modern dari Pak AHY, dan Pak Jeriko sosok yang sungguh-sungguh memberi hati dan dirinya untuk memperkuat Demokrat di NTT,”.

Oleh sebab itu, sekalipun ada pernyataan yang seolah-olah memantik kekisruhan oleh kader senior ini, dirinya berpesan kepada kader partai Demokrat di NTT agar tetap tenang, tidak perlu gaduh dan jangan meniru senior ini yang sudah terlanjur melenceng memberi statement yang justru mengadu domba soliditas para kader Demokrat sendiri. (*/fatur)

  • Bagikan