ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Gubernur Tantang Para Pendeta Jadi Pribadi Militan

  • Bagikan

SoE, fokusnusatenggara.com / 26 Juli 2019

Orang-orang militan itu tidak pernah cemburu, tidak hanya melayani kelompoknya saja. Mereka melayani manusia dan alam. “ Karena itu, Bapak Ibu vikaris / Pendeta yang dipersiapkan di sini tidak boleh hanya melayani agamanya saja. Tetapi melayani sesama manusia tanpa membedakan suku dan agama ,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat menutup kegiatan Pengembangan Swadaya Masyarakat Vikaris Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ) angkatan ke tiga di Pusat Pelatihan Misi Terpadu (PPMT) SoE (25/7).

Dia menegaskan akan berupaya membantu sesuai kondisi keuangan Pemprov NTT. “Untuk konkritnya, dua hari dari sekarang kirim proposal usaha kepada saya. Saya ingin lihat orang kaya yang cinta alam dan sesama, menjadi orang kaya yang bisa berbagi,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat menantang 96 vikaris peserta yang berasal dari 45 klasis GMIT di NTT itu.

Baca Juga :  Kongres Nasional Persekutuan Perempuan Berpendidikan Theologi

Di hadapan semua, Gubernur Laiskodat menyentil kata Militan yang juga merupakan semboyan PPMT. Semboyan Militan tersebut merupakan akroim dari kata Melayani, melatih dan mensejahterakan. Lebih lanjut ia menyebutkan kalau nilai-nilai militansi itu ada pada orang yang pikirannya benar, hatinya benar dan punya keberanian.[sc name=”BACA”]

“ I never stop when tired. I only stop when I am done, itu baru militan. Orang militan itu mampu berpikir di luar kotak, optimis, kerja mati-matian, peduli luar biasa, berani ambil resiko, nyawapun diberikannya untuk kepentingan publik,” sebut Laiskodat bersemangat dalam pelatihan yang sudah dimulai sejak tanggal 1 Juli 2019 lalu.

Baca Juga :  BWS Nusa Tenggara 2 Siagakan Dua Posko Penanggulangan Bencana

Secara khusus, Gubernur memuji karya pelayanan Sinode Gereja Kristus Yesus (GKY) sebagai pioner. GKY dinilainya mampu mendorong Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) untuk juga memberi karya pelayanan yang lebih nyata. “ Saya minta GKY untuk turut membantu masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua dan Alor. Karena sejauh ini sepertinya mereka belum tersentuh GKJ ,” ujarnya.

Baca Juga :  Cegah Corona Covid-19, Polda NTT Siapkan Tenda Desinfektan

Bungtilu meyakini kalau pemerintah dan gereja bekerja serius maka semuanya mungkin. Berkali-kali politisi Nasdem ini menyebut bangganya menjadi orang NTT, Provinsi yang disebutnya sangat kaya tetapi masuk kategori termiskin ketiga Indonesia. “ Karena itu saya harapkan dapat terus melatih tenaga-tenaga terampil seperti yang sudah ada, dengan jumlah yang lebih banyak lagi setiap tahunnya,” harap Viktor Bungtilu Laiskodat.

Mewakil sinode masing-masing, dua orang perwakilan ikut diberikan kesempatan memberikan sambutan pada awal acara. Merek adalah Pendeta Johari Yohanis,M.Th dari sinode GKY Jakarta dan Penatua GMIT Liven Rafael.

  • Bagikan