KUPANG,fokusnusatenggara.com- Hukuman mati tidak hanya ada di jaman modern, justru di jaman dahulu hukuman mati lebih kejam dan tidak berperikemanusiaan. Tak percaya? Berikut ini adalah 10 hukuman mati paling kejam di dunia. Saya yakin Anda akan dibuat merinding dengan hukuman-hukuman yang akan diulas berikut.
10. Ling Chi
Hukuman mati ini berasal dari Cina, ini adalah salah satu metode eksekusi yang paling brutal yang pernah ada. Digunakan kira-kira dari tahun 900, sampai akhirnya dilarang pada tahun 1905. Ini adalah hukuman hanya diperuntukkan bagi kejahatan seperti pengkhianatan dan pembunuhan saudara. Selama prosedur ini, pisau tajam yang digunakan untuk membunuh kriminal, secara bertahap menyayat bagian-bagian dari tubuhnya selama jangka waktu yang panjang.
Korban diikat di kayu, biasanya di tempat umum kemudian daging yang ada di tubuhnya diiris sedikit demi sedikit, pada awalnya hanya dari payudara terdakwa. Perlahan anggota badannya secara bertahap diamputasi, diikuti oleh telinga, hidung dan alat kelamin. Setelah 10-20 menit, korban dipenggal atau ditikam ke jantung. Selama eksekusi, opium kadang-kadang diberikan sebagai tanda belas kasihan.
9. Digergaji
Menggergaji menjadi dua bagian tubuh adalah metode eksekusi yang sangat kejam, digunakan di Eropa abad pertengahan.
Selama proses tersebut, penjahat akan digantung terbalik dari sebuah pohon atau tiang gantungan, dan gergaji besar kemudian digunakan untuk mengiris tubuhnya menjadi dua, dimulai dengan selangkangan, sampai ke dada dan kepala.
Karena korban digantung terbalik, otak itu menerima aliran darah yang cukup untuk menjaga mereka hidup dan sadar sampai gergaji akhirnya mencapai arteri utama dalam perut. Dalam kasus ekstrim, eksekusi bisa bertahan beberapa jam.
8. Penyaliban
Penyaliban adalah metode eksekusi kuno, di mana tangan dan kaki penjahat terikat atau dipaku ke kayu. Ini adalah hukuman mati diperuntukkan bagi budak, pengkhianat, “bidah”, dan biasanya penjahat yang kelas kakap. Hukuman mati jenis ini meluas pada masa pemerintahan Alexander Agung, tetapi masih tetap digunakan sesekali di beberapa negara.
Dalam eksekusi dengan cara direbus, kriminal ditelanjangi dan kemudian dilemparkan ke dalam kawah penuh cairan mendidih, atau cairan dingin yang kemudian dipanaskan sampai titik didih. Kadang-kadang, algojo menaikkan dan menurunkan korban ke kuali menggunakan tali.
Cairan yang digunakan bisa berupa air, minyak, tar, asam, lilin, anggur atau bahkan timah cair. Meskipun tidak biasa seperti kebanyakan metode eksekusi, di masa lalu, merebus sampai mati telah dipraktikkan di banyak negara Eropa dan Asia.
6. Catherine Wheel
The Catherine wheel, juga dikenal sebagai roda dosa, adalah alat penyiksaan dan eksekusi di abad pertengahan. Penjahat diikat pada roda kayu berukuran besar, dengan lengan dan kaki terentang. Roda itu kemudian perlahan-lahan berputar sementara algojo menghancurkan tubuhnya dengan palu besi, bar logam berat, atau bahkan menggunakan cartwheel lain, memtahkan tulang si terdakwa di banyak bagian tubuh.
5.Impalement
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.