KUPANG,fokusnusatenggara.com- Keberangkatan 10 pejabat struktural Bank NTT, untuk mengikuti SESPIMBANK (Sekolah Staf dan Pimpinan Bank), ke Jakarta selama 2 bulan (September – Oktober 2016), diduga sarat kepentingan. Paalanya, SESPIBANK merupakan jenjang pendidikan tertinggi dalam Bank, guna dipersiapkan untuk menduduki posisi puncak atau direksi.
Amos Corputi, mantan Direktur Utama Bank NTT, menjelaskan, dirinya mencurigai, keputusan direksi mengirim 10 pejabat tersebut, untuk dipromosikan menjadi direksi periode mendatang, menggatikan direksi yang ada.
“ Sespim itu jenjang pendidikan tertinggi dalam bank. Bahkan untuk posisi direksi syaratnya harus mengikuti Sespim. Makanya saya curiga, pengiriman ini memiliki agenda tersembunyi untuk kaderkan calon direksi periode mendatang oleh direksi sekarang,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis, 1 September 2016.
Dirinya menambahkan, kecurigaan akan agenda tersembuyi dari direksi ini, diindikasikan lewat para pejabat yang dikirim mengikuti SESPIM. Dimana dari 10 pejabat tersebut, banyak diantaranya yang tidak memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan tersebut, namun dipaksakan.
“ Ada pejabat yang terkenal bermasalah kok dikirim ikut Sespim, sedangkan banyak pejabat senior yang memiliki kemampuan dan kinerja baik, tidak dikirim ikuti pendidikan tersebut. Ini kan lucu namanya,” jelasnya.
Idelanya menurut Corputi, pengiriman pejabat utama untuk mengikuti Sespim, minimal harus melalui penilaian yang objektif, akan beberapa hal. Misalnya, kinerja, latar belakang pendidikan, track record, asas senioritas, hingga asas layak dan pantas untuk diusulkan jadi direksi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.