KUPANG,fokusnusateggara.com- Mantan Walikota Kupang – Nusa Tenggara Timur (NTT), Jonas Salean dinilai naif apabila memanfaatkan posisinya sebagai ketua Golkar Kota Kupang, untuk menjadi oposisi dalam pemerintahan Jefri Riwu Kore, sebagai Walikota Kupang terpilih. Selain naif sikap Jonas ini dinilai belum lepas dari kekecewaan pasca kalah dalam Pilkada kemarin.
Hal ini disampaikan oleh Hery Kadja, Anggota DPRD Kota Kupang yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kupang, menanggapi ancaman Jonas Salean, yang akan memerintahkan Fraksi Partai Golkar, sebagai barisan paling depan melakukan kritik dan perlawanan apabila Jefri Riwu Kore, Walikota Kupang melakukan kebijakan PHK terhadap Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup Pemerintahan Kota Kupang tanpa alasan yang jelas, seperti yang dilansir salah satu media online di Kota Kupang.
“ Saya pikir beliau (Jonas Salean=red) sangat naif apabila berpikir untuk menjadi oposisi dan melakukan perlawanan melalui DPRD terhadap pemrintahan yang baru. Sebab tidak ada alasan substantif untuk dia bisa menggerakan DPRD melalui Fraksi Golkar untuk membentuk barisan sakit hati,” ungkap Kadja, di Kantor DPD Partai Demokrat, Selasa, 1 Agustus 2017.
Idealnya, menurut Kadja, Jonas Salean sebagai mantan Walikota Kupang, harus memberi panutan serta semangat ketokohan sebagai pemimpin dalam membangun Kota kupang. Apabila itu dipaksakan, dirinya merasa iba apabila rakyat Kota Kupang tidak menaruh simpatik dan penghormatan terhadap sosoknya yang pernah memimpin kota ini.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.