ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Seribu Pohon Yang Ditanam Menteri Kehutanan di Penkase Kupang Tumbuh Subur

Avatar photo
Editor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

KUPANG,fokusnusatenggara.com.com —  Sebanyak 1000 pohon yang ditanaman Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni 14 Januari 2025 lalu   di Kelurahan Penkase Kecamatan Alak Kupang, NTT saat ini tumbuh dengan subur. Ini berkat kesigapan BPDAS Benain Noelmina yang telaten memelihara dengan menyiram setiap Jumad. Lokasi Penkase ini, sebelumnya menjadi pusat penanaman sejuta pohon se-Indonesia.

Kepala BPDAS Benain Noelmina, Kludolfus Tuames, SP menyebutkan 1000 anakan yang ditanam itu kini tumbuh dengan baik.

“ Anakan pohon yang ditanam Menteri Kehutanan 14 Januari 2025 lalu kini terawatt dengan baik. Setiap jumad kami kerja bakti, bersihkan dan siram. Memasuki musim hujan nanti akan lebih berkembang lagi. Jadi walaupun Kota Kupang saat ini sudah musim kemarau, tapi semua pohon yang ditanam di lokasi tersebut tetap hijau ,” kata Kludolfus Tuames, SP ( 19/8).

Baca Juga :  Medali Emas Andini Dewi Aklis di PON Aceh : Harapan Umroh Untuk Orang Tua

Anakan pohon yang ditanam Menteri Kehutanan ini lanjut Kludolfus,harus dijaga dan dirawat karena satu kepercayaan bagi NTT. Ini karena Kementerian Kehutanan menjadikan Kupang, NTT sebagai lokasi launching tanam pohon se Indonesia.

“ Karena itu sebagai bentuk tanggungjawab moril seribu pohon itu harus dirawat dengan baik. Kita harus jaga kepercayaan pemerintah pusat yang menjadi NTT sebagai lokasi tanam pohon se Indonesia ,” tegas Kludolfus.

Seperti diberitakan sebelumnya saat penanaman 14 januari 2025 lalu itu dalam arahannya Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan penanaman anakan pohon ini dalam rangka mendukung program swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga :  BPDAS Benain Noelmina Siapkan 160 Ribu Anakan Produktif untuk Ditanam di Lahan Seluas 400 Hektare

“Presiden Prabowo Prabowo Subianto, adalah seseorang yang sangat mencintai alam, hutan, dan lingkungan hidup. Pembangunan tidak boleh berhenti, namun harus tetap berkelanjutan dengan menjaga kelestarian hutan ,” kata Raja Juli Antoni.

Raja Juli Antoni juga mengklarifikasi adanya isu-isu hoaks yang beredar di media massa mengenai komitmen pemerintah terhadap lingkungan. “ Ada isu untuk membunuh makhluk hidup sekecil apapun, seperti semut, laba-laba, hingga ular kobra yang muncul di suatu tempat. Ini Ini adalah isu tidak benar,” tegas Raja Juli Antoni.

Menteri Raja Juli menekankan bahwa pemanfaatan hutan cadangan pangan dan energi menjadi solusi untuk meminimalkan deforestasi. “Misalnya dengan menanam padi gogo di hutan yang sudah dihijaukan. Satu hektar lahan kering bisa menghasilkan 3,5 ton beras. Jika kita cadangkan 1 juta hektare, maka 3,5 juta ton beras bisa diproduksi, mengurangi ketergantungan pada impor,” jelas Raja Juli Antoni.

Baca Juga :  Laiskodat Target 100 BUMDes Tahun Ini Di NTT

Selain itu, pohon aren yang disebut tanaman ajaib, mampu memproduksi 24 ribu ton bioetanol per hektar, berpotensi mengurangi impor BBM yang pada tahun 2023 mencapai 24 juta kilo ton”, tambah dia.

Penanaman 1 juta pohon ini juga dikaitkan dengan sejarah peringatan Hari Menanam Pohon yang diinisiasi Presiden Soeharto pada tahun 1993, sebagai langkah menjaga ketahanan air. Gerakan Hijau Sejuk untuk NTT yang Sehat.

  • Bagikan