OELAMASI,fokusnusatenggara.com- Warga Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah lima bulan terakhir ini, harus rela mengkonsumsi air kubangan sungai. Pasalnya, Kekeringan dan terbatasnya pasokan air bersih menjadi penyebab utama.
Martha Baitanu, warga Dusun IV Naiotel, Desa Bokong, ketika ditemui fokusnusatenggara.com, Selasa 19 Juli 2016 mengisahkan, dirinya bersama warga setempat sudah putus asa akan kondisi ini. Selain jaraknya yang jauh, faktor kelayakan dan hiegenis menjadi masalah tersendiri bagi warga setempat yang konsumsi air tersebut.
“ Kami semua yang gunakan sumber kubangan ini sebanyak 50 kepala keluarga. Sejak air di Sungai Bokong kering pada Februari lalu, kami terpaksa ambil sisa rembesan yang ada di kubangan,” ungkapnya.
Martha mengisahkan, air yang dihasilkan dari sisa rembesan kubangan tidak serta merta langsung dikonsumsi. Setelah ditimba, air tersebut harus didiamkan selama 30 menit, agar semua kotoran mengendap lalu disaring, kemudian dimasak untuk konsumsi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.