Dia menyebutkan soal akomodasi hotel di Labuan Bajo sekarang ini sedikitnya sudah tercatat 1.100 kamar. Hampir semua pengusaha hotel sekarang ini mengeluhkan kesulitan air bersih. “ Didarat pengusaha hotel mengeluhkan air bersih. Sementara dilaut setiap hari terdata sedikitnya 200 kapal baik wisatawan maupun nelayan mengitari perairan Labuan Bajo. Kebutuhan air untuk kapal saja sehari mencapai 1 juta liter. Belum lagi jika kita menghitung kebutuhan saudara-saudara kita yang tinggal di pulau-pulau dan pesisir ,” ujarnya.
Menurut Matheus pemerintah harus mengambil langkah sebagai regulator untuk mengeluarkan aturan-aturan darurat yang strategis guna menyelamatkan rakyatnya dari krisis air.
“Salah satu contoh aturan darurat yang pemerintah bisa keluarkan adalah dengan melarang pembangunan kolam renang. Atau kalau mau pakai kolam renang, gunakan air asin. Tempat-tempat pariwisata lain di dunia sudah melakukan hal ini ”, ujar Matheus.
Matheus menyebutkan saat ini beberapa kawasan pariwisata sekarang ini menggunakan kolam renang air asin sebagai tanggapan eco-friendly. “ Ingat, turis datang ke Labuan Bajo bukan untuk berenang di kolam renang. Mereka menginap di hotel tetapi lebih banyak memilih berenang di laut dan air terjun ,” ucap Matheus. ( Usif).
Reporter: Usif
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.