Larantuka fokusnusnusatenggara.com/ 21 September 2019. Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon, Rabu 11 September 2019 membuka Festival Lamaholot kedua di Desa Bantala,Kecamatan Lewolema, 15 km arah barat Kota Larantuka.
Dalam sambutannya Bupati Antonius mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayan yang memasukan Festival Lamaholot dalam 20 titik platform Indonesiana. ” Saya atas nama rakyat Flores Timur berterima kasih kepada Pak Menteri P dan K yg telah memasukan Festival Lamaholot dalam 20 titik platform Indonesiana untuk kedua kalinya,” kata Antonius Hadjon. Lebih lanjut Bupati Antonius mengatakan dengan adanya festival ini sangat memberikan dampak budaya yang cukup berarti bagi masyarakat.
Karena dengan adanya kemajuan tehnogi saat ini, membuat banyak hal yang berkaitan dengan budaya lokal daerah mulai ditinggalkan ” Dari sisi budayan masyarakat mulai kehilangan arah kemana harus melangkah. Namun dengan adanya festival ini akan memberikan ruang kepada masyarakat untuk menggali kembali beragam nilai -nilai budaya berharga peninggalan nenek moyang ,” ujar Antonius Hadjon. Dia menekankan agar melalui festival yang juga ikut difasilitasi Pemerintah pusat ini, dapat membantu, memotivasi mayarakat Flores Timur untuk kembali membangkitkan budaya kebanggan peninggalan leluhur. ”
Faktanya, dalam acara ini sejumlah budaya seperti tarianj tradisional dan lainnya yang sudah dilupakan kembali ditampilkan. Padahal generasi sekarang sudah banyak yang tidak tahu dan baru melihatnya dalam festival ini,” jelas mantan Wartawan Pos Kupang ini. Karena itu dia meminta masyarakat Flores Timur untuk wajib kembali melestarikan budaya peninggalan leluhur ini. ” Saya minta masyarakat pada setiap Desa di Flores Timur mulai sekarang mulai menggali kembali budaya – budaya seperti tari – tarian maupun permainan tradisional untuk dilestarikan. Saya akan keluarkan edaran kepada semua Kepala Desa dan Camat menggali dan menata kembali budaya -budaya ini ,” tandas Antonius Hadjon.
Karena sesuai visi misi yang ada sebut Antonius Hadjon, adalah membangun dari Desa ke kota. ” Desa menjadi fokus pembangunan. Tidak hanya soal pembangunan sarana dan prasarana, tetapi pariwisata sebagai lokomotif pembangunan harus digenjot. Dan satu yang utama adalah soal budaya -budaya berharga dan bersejarah peninggalan leluhur. Dan syukur karena dalam festival budaya Lamaholot ini sebagian budaya kembali diatraksikan ,” katanya. Menjawab pertanyaan Wartawan usai pembukaan soal Festival Lamaholot masuk 20 titik platform Indonesiana, dia mengatakan semua ini diperoleh melalui pendekatan dengan pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ” Yang jelas selain melalui permohonan, juga pendekatan. Namun tidak serta merta diterima. Tim Kementrian datang ke Flores Timur, survei dan hasilanya memenuhi syarat sesuai data yang ada pada proposal kami.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.