KUPANG, fokusnusatenggara.com — Imelda Fanggidae, guru muda asal NTT yang kini bertugas sebagai pendidik di Papua, resmi dinyatakan lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.
Ia tak kuasa menahan tangisnya begitu mengetahui lulus PPG 2025 ini. Melalui unggahannya di medsos dan stori nya Imelda Fanggidae menyebutkan betapa besar doa mamanya sehingga bisa lulus PPG.
Namun tangis harunya itu justru membawa petaka bagi mamanya Damaris Toulasik di Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT.
Namun keberhasilan Imelda Fanggidae ini justru membuat ibunya diperlakukan seperti musuh untuk mamanya Damaris Toulasik, diteror dan dicaci maki oleh sekelompok orang di kampung halamannya di Desa Tuakau ini.
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu malam, 11 Mei 2025. Beberapa orang yang diduga kerabat dari Kepala Desa Tuakau, Benyamin Ndun, mendatangi rumah ibu Damaris dengan nada tinggi dan kemarahan yang tidak beralasan.
Nama-nama seperti Alek Ndun, Heni Ndaomanu, Sen Beama, Jus Killa, dan Markus Ndun disebut hadir saat itu. Mereka mempertanyakan unggahan Imelda di Facebook, yang dianggap “menjatuhkan” kepala desa karena menyebut kekuatan doa ibunya. “Mw main-main dengan Damaris Toulasik pu do’a, itu yang beda na,” tulis Imelda dalam unggahannya.
Kalimat sederhana penuh cinta ini, yang ditujukan untuk mengenang perjuangan seorang ibu tunggal, justru memicu intimidasi terhadap sang ibu yang tak tahu-menahu soal politik desa.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.