“ Jika sampai 20 April 2020 mendatang permasalahan virus Corona ini membaik, kondusif tentunya keputusan penutupan ini akan dilihat lagi. Termasuk mengkonsultasikan dengan Pak Gubernur. Karena beliau yang meminta untuk penutupan ini ,” ujar Barata Singgih Riwahono.
Menjawab pertanyaan soal jumlah penumpang yang datang dan keluar dari Bandara El Tari sejak merebaknya virus Corona ini, Barata menyebutkan terjadi penurunan yang drastis. Kalau sebelumnya per hari bisa mencapai 3000 – 4000 penumpang yang pergi dan datang, sekarang hanya 2000 penumpang.
“ Terjadi penurunan yang cukup besar. Baik yang datang maupun keluar dari Bandara El Tari. Hampir mencapai dua ribuan. Salah satunya karena adanya larangan dari Gubernur untuk semua pejabat, ASN dilarang keluar NTT. Juga para tenaga kerja. Penumpang terbanyak hanya dalam lingkup Provinsi NTT,” katanya.
Juga menyangkut permintaan sejumlah pihak untuk menutup penerbangan Barata mengatakan soal ini yang berwewenang adalah pemerintah pusat.
“ Ini adalah wewenag Jakarta. Kami di daerah ini hanya sebagai operator saja ,” tegas Barata Singgih Riwahono
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.