ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Wali Kota Kupang Apresiasi GMIT Jadi Pelopor Gereja Ramah Disabilitas di Indonesia

Avatar photo
Reporter : Dicky TaunaisEditor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

KUPANG,fokusnusatenggara.com  —  Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terselenggaranya Workshop Gereja Ramah Disabilitas bagi 57 klasis se-GMIT yang berlangsung di Hotel Kristal Kupang pada Sabtu (11/10/25). Kegiatan ini dinilai menjadi tonggak penting dalam mewujudkan gereja yang benar-benar inklusif dan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam kegiatan yang dihadiri Bupati Kupang, Yosef Lede, Anggota DPRD NTT Winston Neil Rondo, Staf Ahli Gubernur NTT Bidang Kesejahteraan Rakyat Ady Endezon Mandala, Ketua Sinode GMIT Pdt. Samuel Benyamin Pandie, serta perwakilan komunitas disabilitas, Wali Kota Kupang menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap gerakan gereja ramah disabilitas.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada GMIT yang sudah menjadi pelopor dan inisiator gerakan ini. Ini bukan hanya kegiatan biasa, tapi gerakan luar biasa yang terstruktur, sistematis, dan masif agar gereja menjadi inklusif,” ujar dr. Christian dalam sambutannya.

Baca Juga :  Linus Lusi Pasang Target Akan Turunkan Angka Kasus Stunting Hingga 2 Ribu Anak

Ia menyebut langkah GMIT sebagai pilot project yang bahkan bisa menjadi yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia, dalam mendorong gereja menjadi rumah bagi semua orang tanpa kecuali. Menurutnya, visi yang diusung GMIT sejalan dengan visi Pemerintah Kota Kupang, yakni menjadikan Kupang sebagai Kota Inklusif, Rumah Bersama.

Wali Kota juga menegaskan bahwa dukungan pemerintah terhadap kegiatan ramah disabilitas bukan sekadar simbolik, tetapi diwujudkan dalam bentuk nyata. “Hari ini kami bantu kegiatan ini sebesar Rp25 juta, selain itu kami juga telah menyerahkan bantuan kursi roda, alat bantu dengar, dan kruk kepada teman-teman disabilitas. Tapi saya tidak ingin berhenti di alat bantu saja, saya ingin kita beri pelatihan agar mereka bisa berdaya dan mandiri,” jelasnya.

Baca Juga :  Dubes Vatikan untuk Indonesia Menyerahkan Pallium Kepada Uskup Agung Kupang

Lebih jauh, ia memaparkan sejumlah kebijakan Pemkot Kupang yang berpihak pada penyandang disabilitas, seperti penetapan Kelurahan Naikoten 1 sebagai Kelurahan Disabilitas, penyediaan ram untuk kursi roda, serta layanan khusus bagi warga disabilitas. Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan dua peraturan baru terkait pemenuhan hak dan bantuan hukum bagi penyandang disabilitas, serta pembangunan pusat layanan inklusi di lingkungan GMIT Paulus pada tahun mendatang.

  • Bagikan