KUPANG, fokusnusatenggara.com – Tiga pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT 2024 telah mendaftar di KPU Provinsi NTT.
Mereka adalah Ansy Lema dan Jane Natalia Suryanto, Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma dan pasangan Simon Petrus Kamlasi dan Andre Garu.
Dari tiga paslon itu, hanya ada satu figur perempuan, yakni Jane Natalia Suryanto, pendamping cagub Ansy Lema. Ini menyamai Pilgub NTT 2018 lalu, hanya ada satu figur perempuan, yakni Emelia Nomleni, pendamping cagub Marianus Sae kala itu.
Saat berorasi di acara deklarasi Ansy-Jane di halaman kantor DPD PDIP NTT, Kamis (29/8), Ansy Lema membeberkan alasannya milih figur perempuan sebagai calon wakil gubernur. Ia menegaskan, ini adalah wujud penghormatan terhadap dan apresiasi tertinggi kepada kaum perempuan. “Saya besar dan dibesarkan PDIP yang menempatkan perempuan pada posisi yang terhormat,” demikian kata Ansy.
Salah satu Pejuang ’98 itu mengutip kata-kata Bung Karno yang mengatakan laki-laki dan perempuan bagaikan sepasang sayap burung, yang bisa menerbangkan burung hingga puncak tertinggi. Namun jika satu sayapnya patah, burung tidak bisa terbang.
Jane Natalia Suryanto dalam orasinya di KPU 29 Agustus 2024 lalu menegaskan dirinya sudah benar-benar jatuh cinta dengan NTT. Ini sejalan dengan tagline bakal calon Gubernur NTT, Ansy Lema ‘Beta Cinta NTT’.
“Saya konsisten turun untuk membantu masyarakat sejak tahun 2015. Akhirnya lama-lama jatuh cinta dengan NTT. Jadi kalau ada yang bilang Ibu Jane baru datang ke NTT, Ibu Jane sudah di sini melewati masa-masa sulit kurang lebih 10 tahun,” kata Jane Natalia Suryanto.
Sosok yang pernah menjadi calon anggota DPR RI dari dapil NTT 2 ini mengatakan politik adalah pelayanan di tingkat yang paling tinggi. Itu yang menjadi alasan dirinya berani terjun ke politik.
“Kami keluar masuk kampung, pagi siang malam. Saya berpikir kalau begini terus masyarakat tidak berubah karena kami hanya bisa membantu sedikit orang. Kami pun bergabung dengan grupnya Pak Ahok dan dari situ kami sadari bahwa di politiklah pelayanan tertinggi karena melayani jutaan orang,” kata Jane Natalia Suryanto.
Jane mengatakan walau sudah banyak melayani, namun dalam Pemilu 2024 ia kalah. Walau meraih 46 ribu suara, ia tak terpilih karena partainya tak lolos ambang batas parlemen.
“Ada rasa sedih. 46 ribu lebih suara pribadi, tapi saya tidak pernah meninggalkan NTT. Saya tetap di sini. Prinsip saya, kalah menang saya tetap kembali,” ujarnya.
Walaupun kalah, namun Jane Natalia Suryanto tetap kembali ke NTT dan berkeliling ke desa-desa menyampaikan terima kasih kepada para pendukungnya.
“Saya berharap dengan kesempatan mendampingi orang hebat seperti Kaka Ansy yang selalu turun ke masyarakat, maka kita bersama akan ciptakan NTT yang lebih baik kedepan,” jelas Jane.
Sementara itu Ansy Lema membeberkan alasannya memilih Jane Natalia Suryanto sebagai cawagub, karena persoalan NTT saat ini terkait dengan masalah kesejahteraan perempuan. Masih banyak kasus diskriminasi terhadap perempuan. Kualitas pendidikan dan kesehatan kaum perempuan yang mesti jadi perhatian.
Dengan kehadiran seorang perempuan sebagai pemimpin NTT, maka menjadi motivator dan inspirator bagi perempuan NTT untuk bisa bangkit lebih maju. “Kaka Jane akan memberi perhatian kepada UMKM yang digeluti mama-mama ,”kata Ansy Lema
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.