ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Bill Nope Tegaskan : “Saya Tak Pernah Angkat Jonathan Nubatonis Jadi Raja Amanuban”

Avatar photo
Editor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

NIKI-NIKI, fokusnusatenggara.com — Polemik penobatan raja di Amanuban kembali mencuat setelah cucu Raja Kusa Nope, Bill Nope, SH., dengan tegas membantah klaim yang menyebut dirinya menobatkan Jonathan Nubatonis sebagai Raja Amanuban. Klarifikasi ini disampaikan Bill bersama keluarga besar Nope di Sonaf Sonbesi, Niki-Niki, pada Sabtu (20/9/2025).

Dalam keterangannya, Bill menjelaskan bahwa dirinya memang hadir di rumah Jonathan Nubatonis di Desa Tubuhue, Kecamatan Amanuban Barat, pada 15 September 2025. Namun ia menegaskan, kehadirannya hanyalah sebagai tamu undangan acara syukuran keluarga, bukan untuk menghadiri prosesi penobatan raja.

“Saya datang tanggal 15 September sekitar pukul 16.00 Wita karena sebelumnya, pada 13 September, saya diundang oleh dua utusan Jonathan. Dalam acara itu saya hanya diminta menyampaikan sepatah-dua kata, lalu menyerahkan dulang yang berisi kestar, pilu, dan so’it kepada saudari Sarlina Asbanu,” ungkap Bill.

Baca Juga :  Gubernur NTT Harapkan Film Persahabatan Indonesia-Timor Leste Libatkan Komunitas Lokal

Namun, keesokan harinya, Bill dikejutkan dengan munculnya pemberitaan yang menyebutkan dirinya telah menobatkan Jonathan sebagai Raja Amanuban. Kabar tersebut langsung ia bantah keras.

“Saya sangat menyesal, kecewa, dan mengutuk hal tersebut. Undangan yang saya hadiri dipolitisasi sedemikian rupa. Saya tidak pernah menyerahkan hal itu dengan makna menobatkan saudara Jonathan menjadi Raja Amanuban,” tegasnya.

Bill menilai, tindakan memelintir kehadirannya itu bukan saja merugikan dirinya secara pribadi, tetapi juga mencederai nilai adat yang selama ini dijunjung tinggi oleh keluarga besar Nope. Menurutnya, proses penetapan raja dalam tradisi Amanuban bukan perkara sederhana, apalagi bisa dilakukan secara sepihak oleh seseorang atau kelompok tertentu.

Baca Juga :  Romo Rantinus: Imam yang Diusung Jadi Calon Bupati

“Warisan leluhur kami, khususnya Raja Kusa Nope, menegaskan bahwa penetapan raja harus melalui mekanisme adat yang jelas dan disepakati bersama. Tidak bisa dipolitisasi atau digunakan untuk kepentingan pribadi,” tambahnya.

Keluarga besar Nope yang hadir dalam pernyataan bersama itu juga mendukung klarifikasi Bill, sekaligus meminta publik agar tidak mudah percaya pada informasi yang sengaja dipelintir untuk menciptakan opini menyesatkan di tengah masyarakat Amanuban.

Baca Juga :  Kapolda NTT Donorkan Darah dalam Bakti Kesehatan HUT Bhayangkara ke-79 di Mapolda NTT

Sebelumnya diberitakan media ini, pengukuhan Jonathan Nubatonis sebagai Raja Amanuban ke-46 yang berlangsung pada Senin, 15 September 2025, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), kini menjadi bahan perbincangan hangat. Alih-alih membawa kebanggaan, penobatan itu justru menimbulkan polemik karena dinilai tidak melalui prosedur adat yang jelas.

Sumber terpercaya media ini, Rabu 17 September 2025, membantah informasi yang beredar bahwa prosesi tersebut dilakukan di Sonaf Amanuban. Menurutnya, kabar itu hanya sebatas hoaks. Faktanya, pengukuhan Jonathan Nubatonis dilakukan secara sederhana di sekitar Desa Tubuhue, tepatnya di area KM 5 jurusan Kupang yang kemudian disebut “Sonaf”

  • Bagikan