KUPANG,fokusnusatenggara.com- Alex Dimoe, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) NTT, menilai pernyataan Alex Ena, Ketua Komis IV DPRD NTT, sangat lecehkan pekerjaan wartawan. Bahkan pernyataan tersebut dinilai sebagi bentuk tindakan melawan kebebasan pers.
“ Ini sebuah bukti bahwa ada prilaku pejabat yang tidak memahami betul soal kebebasan pers. Bagaimana dia (Alex Ena-red), bisa mengambil sikap demikian, bahkan mengajak mitra kerja melakukan tindakan tersebut,” jelasnya.
Sikap Dimoe ini, terkait dengan pernyataan Alex Ena dalam Majalah Tahunan Hari Bakti PU, yang diedarkan kemarin pada saat pelaksanaan kegiatan Hari Bakti PU di Kantor Dinar PU NTT. Dalam majalah tersebut, tepatnya halaman 25, dengan Judul “ Polemik Jembatan Palmerah, Alex Ena : Kadis PU Jangan ‘Ladeni’ Media.
Dimana dalam tubuh berita, pada paragraf ketiga, Alex Ena dalam kutipan pernyataan mengatakan “ Maka dari itu saya minta kepada pak Kadis PU jangan mau memberikan pernyataan kepada media, kalau sampai pak Kadis memberikan pernyataan maka perencanaan kita akan rusak dengan pemberitaan oleh awak media”.
Bukan saja pada paragraf ketiga, tetapi dalam paragraf keempat selain meminta Kadis PU NTT, Andre Kore untuk bungkam soal Palmerah, Ena juga meminta semua staf dan jajaran di Dinas PU untuk bungkam terkait hal ini.
Bahkan Alex Ena tidak segan mengeluarkan pernyataan provokatif bahwa perencanaan pembangunan jembatan Palmerah yang menghubungan Pulau Palo di Larantuka dan Tanah Merah di Adonara dengan sumber dana Rp. 5.1 Trilliun ini, terancam batal apabila ditulis oleh wartawan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.