ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Wagub Asadoma Berharap Setiap Masyarakat NTT Jadi Jurkam Anti Stunting

Avatar photo
Reporter : Dicky TaunaisEditor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

KUPANG,fokusnusatenggara.com — Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub) NTT, Johni Asadoma mengharapkan setiap masyarakat NTT bisa menjadi juru kampanye (Jurkam) anti stunting.

Harapan itu disampaikan Wagub Asadoma saat memimpin apel bersama ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTT di halaman depan Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Senin (3/11/2025).

Turut hadir dalam apel tersebut, para Staf Ahli Gubernur, para Asisten Sekda, serta Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT.

Mengawali arahannya, Wakil Gubernur NTT menyinggung terkait kegiatan kemanusiaan yang dihadirinya, Sabtu (1/11/2025) di Sentul Bogor dalam acara yang bertajuk Turnamen Golf for Humanity.

Turnamen yang mengusung tema “Satu Ayunan untuk Masa Depan Anak Indonesia: Dedikasi Human Initiative untuk Nusa Tenggara Timur” ini, merupakan inisiasi dari Human Initiative bekerja sama dengan sejumlah sponsor dan komunitas golf, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pengentasan stunting di NTT.

Baca Juga :  Walikota Kupang Teken MoU Dengan Kejati NTT Terkait Anggaran Covid

Wagub Johni Asadoma menyampaikan apresiasi tinggi kepada Human Initiative, sponsor dan komunitas golf yang berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

“Atas nama Pemerintah dan masyarakat NTT, tentu kita menyambut baik dan mengapresiasi Turnamen Golf for Humanity tersebut.

Stunting adalah masalah yang perlu dikeroyok oleh seluruh pemangku kepentingan, jadi apa yang dilakukan tersebut sangat baik karena total dana yang dihasilkan kemarin menyentuh angka Rp100 juta, dan akan terus bertambah sesuai targetnya nanti Rp 1 miliar lebih hingga turnament tersebut selesai.

Baca Juga :  Pelayanan Kesehatan Harus Mendukung Pariwisata NTT

“Ini adalah bentuk kepedulian kepada masyarakat NTT,” ujar Johni.

Namun di satu sisi, Wagub Johni Asadoma merasa hal tersebut kiranya menjadi ‘cambuk’ penyemangat bagi jajarannya atas status Provinsi NTT yang masih tinggi tingkat stuntingnya. Ia berharap setiap masyarakat di NTT bisa menjadi ‘Juru Kampanye Anti Stunting’ dimana semua pihak diharapkan untuk berperan aktif dalam mencegah terjadinya stunting sejak dini.

“Di satu sisi, datangnya bantuan dari luar juga seharusnya jadi ‘cambuk’ untuk kita. Kita harus bisa jadi ‘Jurkam Anti Stunting’ sejak dini. ‘Mindset’ orang tua harus mulai berubah, dan dimulai dari lingkungan keluarga,” ucapnya.

Baca Juga :  Wali Kota Kupang Luncurkan Tiga Inisiatif Strategis Bidang Kesehatan

“Contoh sederhana, sebelum menikah, anak muda harus dapat bekal yang matang naik dari sisi reproduksi, finansial dan mentalitas, itu salah satu upaya kita cegah stunting. Hal-hal simpel lainnya, seperti kebersihan lingkungan, toilet, kesadaran orang tua agar tidak merokok dan miras sembarangan di lingkungan rumah serta judi itu juga perlu diubah. Karena uang yang seharusnya bisa dipakai untuk beli kebutuhan makanan dan pemenuhan gizi untuk anak malah tidak terakomodir, jika disalahgunakan,” terangnya.

  • Bagikan