PAPUA,fokusnusatenggara.com – Pasukan Tentara pembebesan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB –OPM ) mengklaim telah menembak mati seorang anggota TNI Kabupaten Intan Jaya, Senin (7/10).
Jubir TPNPB OPM Sebby Sambom membenarakan bahwa Senin malam 7 Oktober 2024 lalu terjadi pertempuran antara pasukan TPNPB Kodap VIII telah menembak mati 1 prajurit TNI dan melukai orang lainnya di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya sejak jam 13:00 siang Senin, 07 Oktober 2024.
“ Pada hari Senin 7 Oktober 2024, terjadi pertempuran, perang antara angota TNI dan pasukan TPNPB OPM. Anggota pasukan TPNPB OPM dari Kodap VIII Intan Jaya telah menembak mati satu angota TNI dan melukai dua lainnya ,” kata juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom kepada fokusnusatanggara.com, Selasa 8 April 2024
Saat itu anggota TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya dibawa pimpinan Letkol Enos Tipagau, Mayor Afrianus Bagubau, MayorKeny Tipagau, dan Kapten Alex Waker melakukan penyerangan terhadap aparat militer Indonesia di dalam pos hingga kontak senjata terjadi antara aparat militer Indonesia dengan TPNPB.
Pertempuran darat itu di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya sejak jam 13:00 siang sampai malam, Senin, 07 Oktober 2024..
“Terkait dengan hal tersebut, TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dengan tegas menolak semua sistem pemerintahan Indonesia di Intan Jaya dan menuntut kepada PBB dan lembaga HAM Internasional untuk melihat situasi warga sipil yang terkena dampak konflik bersenjata di tanah Papua,” imbuhnya.
Ditegaskan bahwa perang antara TPNPB dan militer Indonesia di Papua akan berakhir jika Presiden Indonesia siap melakukan perundingan internasional dengan pihaknya dalam menyelesaikan akar persoalan politik di tanah Papua.
“ Sejauh belum ada perundingan, kami akan terus berupaya perang mempertahan wilayah kedaulatan Bangsa Papua hingga ttitik darah penghabisan ,” tegas Sebby Sambom.
“Initinya kami, TPNPB telah siap sedia melakukan pertempuran darat melawan militer pemerintah Indonesia di medan perang. Juga siap menghadapi pasukan elite TNI yang telah dikirim oleh Presiden Indonesia di Papua, yang saat ini termasuk dalam wilayah konflik bersenjata di kawasan melanesia akibat jajahan kolonialisme Indonesia,” katanya.
Sementara Sebby Sambom juga menyebutkan selain Pratu Ilham Jaya pasukan Elit Kostrad TNI AD di Intan Jaya pada hari Senin, 7 Oktober 2024, Pasukan TPNPB OPM juga menemabak mati Serda M Bagus Setiawan anggota Satgas Rajawali Yonif 411/Pandawa di Nduga pada hari Jumat, 4 Oktober 2024 dalam pertempuran antara TPNPB dengan militer indonesia.
Lebih lanjut Sebby Sambom menegaskan TPNPB OPM akan terus mengeksekusi mati pasukan militer Indonesia di medan perang di Papua. Karena, TPNPB telah didukung oleh Tuhan, Roh Para Leluhur, Alam, Rakyat Papua, Indonesia dan komunitas global terkait penghentian penjajahan kolonialisme Indonesia diatas tanah Papua. Tanah yang masih dihuni oleh suku-suku asli di Papua.
Informasi yang dihimpun anggota TNI yang gugur itu adalah Pratu Ilham Jaya, anggota personel Satgas Yonif 509/BY/9/2 Kostrad atas nama Pratu Ilham Jaya. Dia gugur dalam kontak saat pertempuran dengan TPNPB OPM itu.
Dari informasi yang diterima media ini, jenazah dibawa ke RSUD Mimika dan tiba dibandara Mozes Kilangin Timika Senin (7/10) pukul 12.46 WIT. Hari ini almarhum diterbangkan ke Kampung halamannya di Bone Sulawesi Selatan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI mengenai aksi kontak tembak ini. Pesan konfirmasi yang telah dikirim ke Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kolonel Inf Winaryo, dan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, pun sampai saat ini belum juga direspons.
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,Tetap Terhubung Dengan Kami:
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.