ATAMBUA,fokusnusatenggara.com- Akibat sering padam lampu, aktifitas warga di daerah perbatasan Indonesia – Timor Leste, tepatnya Desa Silawan, lumpuh. Pasalnya, hampir sebagian besar warga perbatasan yang memiliki usaha dan industri rumah tangga, sering kehilangan omset akibat pemadaman bergilir ini.
Hal ini disampaikan oleh Alosyus Soares dan Muhamad Ali, dua orang warga Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu-NTT, yang hampir semua usaha dan industri rumah tangga mereka bergantung pada fasilitas penerangan dari PLN.
“Setiap malam listrik selalu padam, pada pukul 19.00 hingga pukul 20.00, ini bukan yang pertama kalinya, tapi sudah dua minggu PLN memadamkan listrik, terkadang pemadaman tersebut dapat berulang-ulang kali di lakukan PLN, yang paling membuat kami kesal ketika PLN memadamkan listrik itu pada malam hari, yang jelas merugikan usaha kami,” ujar Muhamad Ali dengan nada kesal
Senada dengan Ali, Alosyus Soares, juga mengungkapkan kekesalannya. Menurutnya, usaha jualan kue dan roti di daerah perbatasan sangat tergantung akan jasa listrik. Kalau pemadaman seperti ini tentu berdampak besar pada omset penjualan dan keuntungan.
“ Kalau listrik nyala normal, produksi roti dan kue di kios kami tidak ada kendala sama sekali. Namun kalau padam tanpa pemberitahuan seperti ini jelas kami rugi, ” uangkap bapa 3 anak yang suda menetap di perbatasan sejak tahun 1999.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.