KUPANG,fokusnusatenggara.com – Keluarga Marisa Poyk, korban yang meninggal di RS Siloam Kupang-NTT, pasca menjalani operasi cecar, akhirnya siang tadi, Rabu, 18 Mei 2016, datangi rumah sakit tersebut, guna meminta penjelasan tim dokter dan manejemen terkait kematian korban.
Rilentri Poyk, keluarga almarhum, kepada wartawan siang tadi menjelaskan, kedetangan kedatangan mereka untuk menanyakan sebab kematian almahrumah, usai menjalani operasi cecar kelahiran bayinya pada Kamis (12/05/2016) lalu.
“ Setelah melahirkan kami tidak tahu, tiba-tiba sudah ada di ruangan ICU lalu dikatakan bahwa kritis nah itu yang menjadi tanda tanya kami. Untuk itu kami datang guna meminta penjelaan akan hal ini,” ungkapnya.
Dirinya juga juga mempertanyakan prosedur penaganan medis di RS Siloam, sebab yang ia ketahui RS Siloam mempunyai fasilitas yang memadai dengan tenaga medis yang professional. Namun ironisnya penaganan terhadap Almahrumah penuh keganjalan sehingga ahkirnya berujung pada kematian.
“Kita bayar mahal disini, sebab rumah sakit ini peralatan lengkap. Bahkan punya Plane Of Care untuk menangani pendarahaan yang terus menerus. Medis lebih tau itu, anehnya tiba-tiba menyatakan kritis kemudian, dokter keluar lagi lalu mengatakan bahwa mereka butuh waktu 30 menit untuk observasi karena terjadi pendarahan dan mereka tidak tahu darah itu mengucur dari mana. Nah ternyata lebih dari 30 menit,” jelasnya.
Lanjutnya, sekita 3 jam baru diberitahu bahwa kandungan almahrumah harus diangkat demi kesembuhan almahrumah sehingga keluargapun menyetujui usulan tim Dokter.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.