ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : 

Kabupaten TTS Uji Coba Mata Pelajaran Mulok Pangan

Reporter : AVRANDOEditor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

Dalam menyusun kurikulum lanjut Musa, Dinas PK Kab. TTS bekerja sama dengan ICRAF Indonesia yang sedang melaksanakan kegiatan riset-aksi Land4Lives alias #LahanuntukKehidupan di Kabupaten TTS dengan dukungan pendanaan dari pemerintah Kanada. Land4Lives bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi dampak buruk dari perubahan iklim.

“ Salah satu fokusnya ialah pengembangan kurikulum tentang pangan lokal untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan masyarakat. Ini  khususnya generasi muda, terhadap pangan lokal dan keterkaitannya dengan ketahanan iklim ,” katanya.

Sementara  itu pihak Research Officer ICRAF Indonesia, Syifa Fitriah Nuraeni, yang masuk dalam tim pengembang Kurikulum Mulok, menjelaskan, pangan lokal dapat menjadi salah satu pendukung ketahanan pangan.

Baca Juga :  Pengumuan Kelulusan SMP Di Malaka Melalui Aplikasi WhasApp

Peristiwa cuaca ekstrem, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim, berdampak pada produksi pangan. Hal itu dapat mengakibatkan pasokan pangan berkurang sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan pangan yang cukup, aman, dan bergizi.

“Salah satu solusinya adalah pangan lokal, yang dapat ditumbuhkan di dekat tempat tinggal kita juga sudah beradaptasi dengan cuaca dan kondisi daerah asalnya sehingga lebih tahan terhadap perubahan iklim. Selain itu, pangan lokal juga sehat dan bergizi,” jelasnya.

Baca Juga :  Dalam Era Digital Harus Hindari Moral Di Dunia Maya

Menurut survei World Resources Institute pada tahun 2021, Indonesia memiliki banyak jenis pangan lokal. Setidaknya ada 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 228 jenis sayur-sayuran, 77 jenis sumber protein, dan 38 jenis buah-buahan.

  • Bagikan