DILI, fokusnusatenggara.Com – Ternyata Bendera Republik Maluku Selatan ( RMS ) dibawa juga umat katolik Timor Leste yang mengikuti misa Kudus yang dipimpin Paus Fransiskus di Tasi Tolu, Dili Timor Leste, Selasa 10 September 2024.
Menariknya bendera RMS yang dibawa umat katolik masuk kedalam area lapangan Tasi Tolu Dili itu tidak dicegah petugas keamanan yang berjaga saat itu. Bahkan ketika Paus mengelilingi lapangan melambaikan tangan kepada, menyapa umat juga sempat melihat bendera RMS tersebut.
Ternyata bendera RMS itu masuk ke area lapangan Tasi Tolu dibawa Joao de Jesus Saldana dan kawan –kawan, salah satu kelompok aktivis di negara bekas Provinsi ke 27 Indonesia ini.
“ Bendera RMS itu sudah kami rancang, cetak seminggu sebelum Paus tiba di Dili. Awalnya kami mau siapkan untuk sambut Paus di bandara Nicolao Lobato Dili. Hanya ada teman aktivis lain minta kami bawakan saat Misa di Tasi Tolu. Karena mereka akan bentangkan Bendera Bintang Kejora Papua sambut Paus ,” kata Joao de Jesus Saldana ( 11/9).
Alasan membentangkan bendera RMS menyambut Paus menurut Joao de Jesus Saldana karena mereka peduli terhadap nasib sesama saudara mereka di Maluku, Indonesia. Karena kemerdekaan RMS yang diproklamirkan 1950 lalu, Presiden dan kabinet lengkapnya sudah terbentuk dan berjalan. Hanya berjalan beberapa saat kemudian ditumpas oleh kolonial Indonesia.
“ Sesuai catatan sejarah, sesungguhnya Maluku itu sudah merdeka. Namanya Republik Maluku Selatan sudah ada sejak 1050 lalu. Sudah Presiden dengan Kabinetnya lengkap. Hanya berjalan beberapa waktu kemudian ditumpas pemerintah kolonial Indonesia ,” ungkap Joao de Jesus Saldana.
Begitu ditumpas lanjut Joao de Jesus Saldana Presiden dan Kabinetnya langsung hengkang ke Belanda dan terus berjuang hingga sekarang. Sampai sekarang sejumlah aktivis dan simpatisan RMS di Indonesia terus bergerak berjuang merebut kembali kemerdekaan yang dicaplok itu.
“ Sejumlah simpatisan, aktivis, LSM di Indonesia, khususnya di Maluku sampai sekarang terus berjuang. Bahkan ada yang secara terang –terangan kibarkan bendera RMS. Dasar ini kami empati dan berjuang membantu yakni tunjukan bendera RMS dihadapan Paus ,” jelas Joao de Jesus Saldana.
Selain bentangkan bendera RMS juga ada petisi mengenai sejarah perjuangan Republik Maluku Selatan yang diberikan kepada stafnya Paus. Selain itu juga dikirim ke sejumlah parlemen luar negeri yang selama ini peduli terhadap nasib pejuang RMS.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.