KALABAHI,fokusnusatenggara.com- Pohon bambu memang memliki banyak fungsi yang bisa diolah. Bisa digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, kerajinan tangan yang bernilai ekonomis, untuk memasak dan makan, bahkan arang bambu diyakini mampu mengatasi sakit wasir dan luka bakar.
Namun bagi masyarakat Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bambu disulap menjadi birama musik yang harmonis. Bambu ditangan Tamafayang Grup, “disulap” menjadi chord yang harmonis dan merdu. Dan ini hanya bisa kita nikmati dalam ajang Expo Alor ke X.
“ Kami bermain suling sudah empat tahun dalam grup ini. Bahkan kami sudah isi beberapa acara dan penjemputan tamu negara yang datang ke Alor. Dan semua yang menikmati pasti memuji keterampilan kami dalam bermain,” ungkap Yonathan Maukoli, pimpinan Grup Tamafayang pada pembukaan Expo Alor, Selasa, 9 Agustus 2016.
Maukoli menjelaskan, ketertarikan dirinya pada musik suling bambu, hanya untuk melestarikan seni musik tradisonal Alor yang sudah hampir punah. Pasalnya, suling bambu Alor, dewasa ini sudah tidak dimainkan lagi baik itu di sekolah maupun dalam acara pernikahan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.