ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

PM Papua Nugini Marape Tegaskan : Kembalikan Papua Barat Anggota Penuh Melanesian Spearhead Group

Avatar photo
Editor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

SUVA FIJI,fokusnusatenggara.comPerdana Menteri Papua Nugini  James Marape telah meminta negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) untuk mengembalikan West Papua dan Kaledonia Baru dalam agenda keanggotaan penuh MSG.

Berbicara pada KTT Pemimpin MSG ke-23 di Suva, Fiji, 22 Juni 2025,  James Marape mengatakan bahwa meskipun dialog tingkat tinggi dengan Indonesia (mengenai West Papua) dan Prancis (mengenai Kaledonia Baru) harus terus berlanjut, namun secara budaya “tidak mencerminkan budaya Melanesia” jika tidak memberi mereka tempat di meja perundingan.

Baik West Papua maupun Kaledonia Baru saat ini memegang status pengamat di MSG, yang meliputi Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Fiji.

Baca Juga :  Cagub NTT Simon Petrus Kamlasi Kunjungi Alor, Disambut Hangat Ribuan Massa

PNG mengakui West Papua sebagai provinsi Indonesia, menjadikan pernyataan Marape di Suva sebagai perubahan halus yang mungkin membuat Jakarta gelisah. Orang West Papua telah lama berjuang untuk merdeka dari Indonesia sejak 1969.

Tuan Marape mendesak negara-negara MSG untuk memperkuat ikatan budaya dan takdir bersama, merujuk pada peradaban Lapita kuno untuk menekankan kesamaan leluhur.

Baca Juga :  Perdana Menteri Papua Nugini Sempat Batal Bertemu Paus Fransiskus

“Tuan Ketua, kami adalah masyarakat kuno. Warisan kami sudah ada sejak 4.500 tahun lalu,” katanya. “Jejak budaya Lapita menyatukan kita—akar kami, laut kami, warisan kami, dan masyarakat kami ,” tegas James Marape ( 22/6) seperti dilansir postcourier.com.pg.

Meskipun batas-batas modern kita dibentuk oleh proses kedaulatan dan sistem PBB, MSG harus mencerminkan kesatuan budaya dan takdir bersama kita.”

Baca Juga :  IA Medah: Kalau Tidak Pilih SIAGA, Berarti Kita Tak Sayang Masyarakat

Marape menegaskan kembali dukungan PNG terhadap proses dialog tingkat tinggi yang didukung Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dengan Indonesia, menekankan perlunya menghormati kedaulatan sambil mempromosikan hak-hak Melanesia.

“MSG memiliki tanggung jawab terhadap semua warga Melanesia—baik di Indonesia yang berdaulat, Selat Torres di bawah kedaulatan Australia, atau di tempat lain. Diskusi kita harus melindungi hak-hak masyarakat tanpa melanggar batas-batas negara,” katanya.

  • Bagikan