ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : 

Tantangan Polri di Era Geopolitik 2025: Refleksi Filosofis, Ontologis, dan Aksiologis

Avatar photo
Editor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

Oleh: Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H, (Kabidhumas Polda NTT)

KUPANG, fokusnusatenggara.com — Tahun 2025 ditandai dengan situasi geopolitik yang penuh dinamika. Konflik perdagangan, ketegangan kawasan, serta derasnya perkembangan teknologi digital membawa dampak langsung terhadap stabilitas sosial, ekonomi, dan keamanan nasional. Dalam kondisi seperti ini, Polri memikul tanggung jawab besar untuk menjaga keamanan dalam negeri sekaligus merawat kepercayaan publik.

Fenomena false flag (rekayasa narasi untuk menyalahkan pihak lain), simulacra (realitas semu yang dibentuk dunia digital), dan bumi hangus (strategi destruktif yang kini hadir dalam bentuk serangan siber) kian nyata memengaruhi kehidupan masyarakat. Polri dituntut untuk tidak hanya bertindak sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai penyejuk, pendidik, dan pelayan publik agar bangsa ini tetap kuat menghadapi segala tantangan.

Baca Juga :  Gerindra Usul Foenay-Rotok Maju dalam Pilgub NTT 2019

Perspektif Filosofi: Menemukan Esensi di Tengah Hiperrealitas

Dalam era hiperrealitas seperti yang dipaparkan Jean Baudrillard, simbol dan rekayasa sering kali tampak lebih nyata dibandingkan kenyataan itu sendiri. Di sinilah Polri memiliki peran penting untuk menghadirkan kejujuran di tengah kepalsuan dan menghadirkan ketenangan di tengah kegaduhan.

Perspektif Ontologi: Hakikat Ancaman di Era Digital

Baca Juga :  Wagub Minta Akhiri Segala Perbedaan Politik

Ancaman kini tidak lagi hanya berbentuk fisik, tetapi juga hadir dalam ruang siber. Serangan digital, penyebaran hoaks, dan manipulasi opini publik adalah ancaman yang bisa menggoyahkan stabilitas sosial. Polri harus mendefinisikan ulang hakikat keamanan—yaitu melindungi masyarakat tidak hanya di ruang nyata, tetapi juga di ruang maya yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Ribuan Massa Sambut Cagub NTT Simon Petrus Kamlasi di Wini TTU

Perspektif Aksiologi: Nilai Etis dan Humanis sebagai Fondasi

  • Bagikan