ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Topik : 

Harus Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Mengentaskan Masalah Stunting

Reporter : AVRANDO Editor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

KUPANG, fokusnusatenggara.Com – Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake mengaku jika kasus stunting di Provinsi NTT masih tergolong tinggi. Angka stunting pada tahun 2023 masih mencapai 37, 9 persen.

“ Stunting di Provinsi NTT masih tergolong tinggi. Untuk mengatasinya maka asangat penting untuk meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di NTT khususnya dibidang kesehatan  ,” kata Ayodhia Kalake saat meyampaikan pidato pembangunan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat NTT pada Kamis, 15 Agustus 2024 di Aula El Tari Kupang.

Penyampaian pidato tersebut dengan mengusung tema, ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’ dengan sub tema ‘NTT Maju dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2045’.

Baca Juga :  PKK Harus Membantu Atasi Masalah Stunting

Lebih lanjut  Ayodhia Kalake menegaskan bahwa kemerdekaan yang dinikmati rakyat Indonesia saat ini, diraih melalui perjuangan berat dan panjang dari para pahlawan bangsa, yang gigih dan tidak kenal menyerah melawan penjajah.

“ Untuk masalah stunting, berdasarkan data SKI yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Menkes) RI, angka prevalensi stunting di Provinsi NTT pada tahun 2023 mencapai 37, 9 persen.  Untuk itu semua stakeholder harus berkolaborasi, bergandengan tangan untuk kita mengatasinya ,” harap Ayodhia Kalake.

Baca Juga :  Harus Ada Gerakan Bersama Turunkan Stunting di TTS

Ayodhia juga menyebutkan, berdasarkan e-PPBGM, per Februari 2024, angka prevalensi stunting di NTT sebesar 15, 2 persen atau sebanyak 61.961 anak stunting.

“Pemingkatan derajat kesehatan masyarakat menjadi salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas SDM NTT. Upaya ini harus membangun kesehatan dimulai dari dalam kandungan ibu. Kami menyadari bahwa stunting di NTT masih tergolong tinggi,” kata Ayodhia Kalake.

  • Bagikan