ALOR, fokusnusatenggara.com Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Johni Asadoma, memimpin rapat koordinasi lintas sektor untuk merespon surat undangan perang terbuka yang beredar dan ditujukan dari Pemuda Welai Barat kepada Pemuda Wetabua. Surat tersebut muncul pasca kasus penganiayaan terhadap Dimas Ma’anana, yang saat ini masih dirawat intensif di ruang bedah RSUD Kalabahi karena luka tikaman yang hampir mengenai paru-paru.
Rapat berlangsung pada Selasa, 16 September 2025, pukul 10.15 WITA di Aula Rumah Jabatan Bupati Alor. Turut hadir Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, Sekda Kabupaten Alor, Soni O. Alelang, Ketua DPRD Kabupaten Alor, Paulus Brikmar, Kapolres Alor AKBP Nur Azhari, S.H, Kadis Perindustrian dan Perdagangan NTT, Zet Sonny Libing serta unsur Forkopimda, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan Pimpinan Perangkag Daerah lingkup Pemprov NTT dan Pemkab Alor.
Dalam arahannya, Wagub Johni Asadoma menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden penganiayaan yang memicu ketegangan antar pemuda. Ia mengingatkan bahwa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, situasi ini berpotensi berkembang menjadi konflik horizontal yang merugikan masyarakat luas.
“Kita harus percaya bahwa proses hukum adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan kasus ini. Saya meminta aparat kepolisian bertindak cepat, tegas, dan adil. Kepada tokoh adat, agama, dan masyarakat, mari segera melakukan pendekatan persuasif agar anak-anak muda kita tidak terseret arus emosi yang membutakan nalar,” tegas Wagub Johni Asadoma.
Wagub juga menekankan pentingnya peran “Tiga Batu Tungku”, yakni Pemerintah, Tokoh Adat, dan Tokoh Agama, untuk terus bersinergi dan bekerja sama dalam meredam konflik dan menghasilkan solusi terbaik. Ia menyatakan bahwa langkah lanjutan dari rapat koordinasi ini adalah pernyataan sikap bersama melalui deklarasi damai dan press release resmi, yang ditandatangani semua pihak terkait.
Sementara itu, Wakil Bupati Alor dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa Pemkab bersama Polres, Kodim, dan aparat desa/kelurahan akan mengambil langkah cepat untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.
“Saya menghimbau seluruh tokoh masyarakat, agama, dan pemuda untuk ikut menenangkan anak-anak muda kita, memberi pemahaman, dan mencegah keterlibatan mereka dalam tindakan yang tidak bertanggung jawab. Kita semua adalah satu keluarga besar masyarakat Alor,” ujar Wakil Bupati.
Sementara itu, Kapolres Alor AKBP Nur Azhari, S.H., memaparkan kronologi kejadian serta perkembangan penanganan kasus. Ia menegaskan komitmen kepolisian untuk memproses kasus tersebut secara profesional dan transparan sesuai hukum yang berlaku.
“Kami tidak boleh terburu-buru menetapkan tersangka tanpa bukti kuat. Salah tangkap justru dapat membatalkan proses hukum melalui pra-peradilan. Proses ini harus hati-hati namun tegas,” jelas Kapolres.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.