ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

BI Ajarkan Peran Digitalisasi Ekonomi Di SMAK Giovani

  • Bagikan

Kupang, fokusnusatenggara.com / 7 Agustus 2019
Dalam rangka memeriahkan perayaan HUT BI Ke-66 dan HUT RI Ke-74 di Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT menyelenggarakan Kegiatan “Bank Indonesia Mengajar” bertempat di SMA Katolik Giovanni, Kupang ( 6/8).
Kegiatan ini dipimpin langsung kepala Perwakillan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dengan tema “Peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam Digitalisasi Ekonomi & Keuangan di Indonesia. Acara BI mengajar ini dihadiri para Guru dan Siswa-siswi SMA Katolik Giovani sebanyak 550 orang.

Baca Juga :  Ketua TP PKK NTT Launching Gerakan Vaksinasi Goes To School

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam materinya, selain memberikan pemahaman terkait tugas dan peran Bank Indonesia, juga memberikan gambaran perubahan perekonomian seiring dengan perkembangan zaman. Masa depan ekonomi dunia saat ini akan terkait dengan perkembangan ekonomi digital baik yang bersifat On Demand Services, Fintech dan E-Commerce.

“ Digitalisasi ekonomi mempengaruhi sektor sosial dan ekonomi yang akan meningkatkan interkonektivitas dari fungsi pekerjaan dan teknologi yang semakin canggih. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini menjadi lebih mudah dan praktis dengan peran ekonomi digital ,” jelas I Nyoman Ariawan Atmaja.

Baca Juga :  DPRD Kota Kupang Minta Dinkes Antisipasi DBD Sejak Dini

Dia menyebutkan Indonesia akan mendapat bonus demografi sampai dengan tahun 2045 dimana pada fase tersebut, jumlah penduduk dalam usia angkatan kerja akan jauh melebihi penduduk usia nonproduktif.
“ Saat itu nanti 70 persen berbanding 30 persen. Bonus demografi adalah peluang bagi kita untuk menggenjot perekonomian, karenanya anak muda harus pandai memanfaatkannya ,” ajak I Nyoman Ariawan Atmaja.

Baca Juga :  Tak Prosedural, Satpol PP Diminta Segel Tower Telekomunikasi

Dia mengatakan dengan jumlah generasi milineal di Indonesia sangat besar mencapai 40% dari jumlah penduduk secara keseluruhan, akan merupakan potensi besar yang akan membawa bangsa ke arah digitalisasi ekonomi. “ Jadi untuk menghadapi era ekonomi digital tersebut, tidak hanya membutuhkan kesiapan infrastruktur namun juga kesiapan dan pemahaman sumber daya manusia agar ekonomi digital dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa ,” ujarnya.[sc name=”BACA”]

  • Bagikan