KUPANG, fokusnusatenggara.com — Warga Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang tidak tegas dan lamban dalam menangani persoalan aktivitas Depo Air “Aurel” yang berlokasi di Jalan Mesakh Amalo. Sikap tersebut dinilai memicu keresahan warga dan berujung pada keributan antara masyarakat dengan pemilik depo.
Tokoh masyarakat Oesapa Barat, Erens Leka mengatakan hingga kini belum terlihat langkah konkret dari Pemkot Kupang untuk menyelesaikan persoalan tersebut, meskipun dampak yang ditimbulkan sudah jelas dirasakan warga.
“Kalau tidak ada tindakan tegas dari Pemerintah Kota Kupang, persoalan Depo Air ‘Aurel’ ini tidak akan pernah tuntas,” tegas Erens kepada wartawan pada Selasa (23/12/2025).
Ia mengungkapkan, keributan terbaru terjadi setelah warga mendapati aktivitas pengisian air masih berlangsung, padahal sebelumnya telah ada keputusan bersama untuk menutup sementara operasional depo tersebut. Kejadian itu bahkan membuat Lurah Oesapa Barat, Christian Chandra, dan Camat Kelapa Lima, I Wayan Gede Astawan, turun langsung ke lokasi.
“Saya dengar ada warga yang memfoto karena melihat masih ada aktivitas pengisian air. Padahal kan sudah disepakati untuk ditutup sementara. Saya tahu Pak Lurah dan Pak Camat ada di lokasi,” ujarnya.
Menurut Erens, keberadaan Depo Air “Aurel” bukan hanya meresahkan warga sekitar, tetapi juga merugikan seluruh pengguna Jalan Mesakh Amalo. Aktivitas truk tangki air yang keluar-masuk depo dinilai menjadi penyebab utama kerusakan badan jalan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.











