Melalui mekanisme tersebut lanjut Binsar akan diberikan tambahan waktu penyelesaian sekitar 450 hari pertama. Kendala utama di lapangan, kata dia, berasal dari kondisi musim tanam yang sedang berlangsung serta mulai memasuki musim hujan. Situasi ini membuat pekerjaan konstruksi tidak dapat dilakukan secara maksimal karena aliran air tetap harus dipertahankan untuk kebutuhan para petani.
“Ada kehilangan waktu kerja karena kita harus tetap mengalirkan air untuk petani, apalagi sekarang sudah masuk musim tanam dan menuju musim hujan,” ungkapnya.
Meski demikian, Parlinggoman menegaskan bahwa pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal dan Kementerian terkait tetap menargetkan seluruh pekerjaan harus diselesaikan 100 persen pada tahun ini, tanpa ada toleransi penyelesaian di luar target.
Terkait pembangunan bendungan, ia menyebutkan bahwa Bendungan Manikin dan Bendungan Mbay menjadi perhatian khusus. Untuk Bendungan Manikin, target penyelesaian awal direncanakan pada tahun 2026. Namun, karena adanya relaksasi terkait pemindahan jalan raya, penyelesaian konstruksi diperkirakan mundur hingga tahun 2028, sementara proses bonding akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
“Kami berharap seluruh target yang diamanatkan pemerintah pusat dapat kita tuntaskan sesuai rencana,” pungkasnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami
Subscribe
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.











