ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Perkuat Sinergi Hadapi Ketidakpastian Global, BI Optimistis Ekonomi 2025 Tumbuh Lebih Tinggi

Avatar photo
Reporter : Dicky TaunaisEditor: ANTON TAOLIN
  • Bagikan

KUPANG, fokusnusatenggara.com — Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan guna mewujudkan ekonomi yang tangguh dan mandiri.

Pesan ini kembali diperkuat dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang digelar serentak di Jakarta dan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT pada Kamis (28/11/25).

Dalam arahannya yang disampaikan di Jakarta, Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya kepercayaan diri nasional serta gotong royong dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian.

Baca Juga :  Ekspor Provinsi NTT Oktober 2019 Alami Peningkatan 6,83 Persen

“Kita harus percaya kepada kekuatan kita, saling mengisi, saling membantu, dan memberikan solusi yang cepat kepada rakyat, dengan tekad untuk berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Presiden.

Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Nasional Menguat

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam kesempatan yang sama menyampaikan optimisme terhadap prospek perekonomian nasional. BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada pada kisaran 4,7-5,5 persen dan meningkat masing-masing ke 4,9-5,7 persen pada 2026 serta 5,1-5,9 persen pada 2027.

Baca Juga :  Menteri Perdagangan Meninjau Dua Pasar Di Kupang

Prospek positif tersebut didukung oleh kuatnya sinergi kebijakan fiskal dan moneter, pengendalian inflasi di pusat dan daerah, serta penguatan implementasi Program Ketahanan Pangan Nasional.

Ekonomi NTT Tumbuh Kuat, Diproyeksi Lebih Tinggi pada 2026

Sejalan dengan kondisi nasional, perekonomian NTT menunjukkan tren pemulihan yang kuat. Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Didiet Aditya Budi Prabowo, memaparkan bahwa ekonomi NTT diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,63–5,43 persen pada 2025, meningkat menjadi 5,01–5,61 persen pada 2026. Inflasi daerah diperkirakan tetap terkendali pada kisaran 2,5±1 persen.

  • Bagikan